photo LeelouBlogsfreesocialiconsTwitterblue_zpsa9199c13.png photo LeelouBlogsfreeiconsblogger_zps5976624c.png photo LeelouBlogsfreesocialiconsFacebookblue_zpsf905fc68.png photo LeelouBlogsfreeiconsInstagram_zps034d4c84.png

change language

Rabu, 05 Desember 2012

Muhammad Al-Fatih 1453!


PENAKLUKKAN YANG MENAKJUBKAN

Judul buku           : Muhammad Al-Fatih 1453
Nama penulis        : Felix Y. Siauw
Nama penerbit     : Khilafah Press
Tahun penerbitan : 2011
Tebal halaman      : 320 hlm + xviii; 20,5 cm
Harga                    : Rp 70.000


Buku ini dapat dikategorikan sebagai buku sejarah, khususnya sejarah Islam. Dan resensi ini ditulis untuk kembali pergi ke peradaban Islam, dan mennyaksikan betapa tangguhnya para mujahid mujahid Islam dalam berperang demi Allah dan Rasul-Nya.
 Buku ini mengisahkan kisah yang realistis, yaitu merupaka sejarah Islam  dalam menaklukkan kota konstantinopel (romawi timur), kota konstantinopel merupaka kota yang megah dan kuat dan kota ini adalah menjadi kota kristen pertama di dunia. Dan Daulah khilafah Islam pada saat khalifahnya adalah Muhammad II itu ingin menaklukkan kota tersebut, karena kota itu telah dijanjikan oleh Rasulullah untuk ditaklukkan.
         
Mari saya ceritakan sedikit tentang isi dari buku ini à
Muhammad II bin murod, seorang pemuda yang kelak akan kita kenal Muhammad Al-Fatih yang berusia belum genap 21 tahun. Seorang pemuda kelak akan disematkan sebagai penakluk yang terbaik, seorang yang merealisasikan janji Rasulullah saw, dan setiap harinya ia meyakini bahwa dia adalah penakluk konstantinopel. Setiap hari di siang hari  ia melayakkan dirinya menjadi seorang panglima terbaik yang diramalkan oleh Rasulullah saw. Dan pada malam harinya ia bertahajjud meminta kepada Allah agar Allah berkenan menjadikannya penakluk konstantinopel. Dia tak hanya menjadi seorang panglima yang terbaik, mengumpulkan pasukan-pasukan yang terbaik, mengumpulkan pasukan-pasukan yang terhebat pada zamannya, dan kemudian menjadikan mereka pasukan yang berkuasa, pasukan terhebat sebelum perang dunia I. Karena Muhammad Al-Fatih sadar betul bahwa penaklukan konstantinopel tidak hanya dipengaruhi oleh kekuatan dan keimanan tapi juga oleh pasukan yang terbaik.
Tidak hanya itu Muhammad Al-Fatih menguasai geopolitik konstantinopel, dia membangun 2 benteng yang kemudian menjaga selat fosforus agar tersekat ditengah, memotong selat fosforus sehingga konstantinopel kehilangan seluruh logistiknya. Kemudian, dia membangun segala macam yang diperlukan dan kita bisa lihat bahwa orang-orang yang serius berbeda dari orang-orang yang tidak serius dari segi cara kerja, dan keseriusan-keseriusan yang lain. Ini adalah benteng yang dibuat oleh Muhammad Al-Fatih dan benteng ini seluas 30.000m2 dan semuanya terjadi hanya dalam waktu 4 bulan. Kita bisa bandingkan bagaimana pekerjaan orang-orang yang serius. Kemudian dia memiliki satu halangan sebuah tembok yang terbentang 7,5km sebuah legenda yang bertahan selama 1123 tahun tidak tertaklukkan, sebuah batas antara impian dan kenyataan bagi kaum muslim dan batasan antara bisyarah (kabar gembira) Rasulullah saw. Untuk itulah Muhammad Al-Fatih membuat suatu  meriam, yang kelak akan menaklukkan konstantinopel. Dia kerahkan konstruksi-konstruksi perang, dia kerahkan seluruh pasukan-pasukan untuk mengadakan sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya, menyiapkan penaklukkan konstantinopel. Maka pada tanggal 6 April 1453 Muhammad Al-Fatih membariskan 250.000 pasukan menuju tembok konstantinopel dan pada hari yang sama kaum muslim menunjukkan kepada dunia barat bahwa inilah mereka.
Sebuah pasukan terbaik terbentang luas didepan tembok konstantinopel dan pada hari yang sama pula, bertepatan dengan hari jum’at, Muhammad Al-Fatih memimpin sholat jum’at bersama. Kemudian menembakkan meriam pertama kali untuk memulai kepungan yang pertama. Ketika saat itu orang-orang konstantinopel baru sadar bahwa mereka dikepung. Muhammad Al-Fatih mengerahkan segala cara, mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengepung konstantinopel dari daratan, maupun dari lautan namun tidak satupun dari mereka yang berhasil menembus pertahanan konstantinopel. Tampaknya dinding konstantinopel masih terlalu angkuh bagi kaum muslimin, maka saat itulah mayat-mayat berjatuhan, kaum muslimin kehilangan orang-orang terbaiknya dan pada saat itu muncul suara-suara sumbang. Maka Muhammad Al-Fatih mengadakan sebuah rapat  dengan pasukan-pasukannya, apakah mereka akan terus berperang ataukah tidak. Ada seseorang yang mengatakan pada Muhammad Al-Fatih
      “sudahlah lebih baik kita pulang sajalah wahai Sultan, engkau telah mengakibatkan kerugian besar pada kamu muslimin, engkau menewaskan banyak pasukan kita, seandainya engkau tidak membawa pasukan kesini tentulah kita tidak mengalami kerugian seperti ini.”
Namun belum selesai perkataan itu meja digebrak oleh seorang mualaf dan dia mengatakan
      “jangan dengarkan dia wahai Sultan, sesungguhnya kita datang kemari tidak ada harapan bahwa kita akan kembali melainkan mati syahid dan berdiri dihadapan Allah sebagai seorang gozi, sebagai seorang petaruh Allah. Dan seandainya mereka membicarakan tentang kekuatan pasukan ketahuilah bahwa alexander agung datang dari barat menuju ketimur membawa setengah pasukan dari pada jumlah kita yang sekarang dan menaklukkan sebagian besar timur dengan setengah pasukan daripada kita. Kita membawa 2 kali lipat pasukan dan saya tidak akan terima bahwa pasukan kita kalah dibalik benteng-benteng dan timbunan batu-batu ini. Tidaklah kita datang kesini untuk kembali apapun yang telah kita mulai harus kita selesaikan”
Maka keputusan dibuat bahwa perang akan diteruskan. Lalu Al-Fatih bertanya pada seluruh pasukannya
      “ketika kita sampai sekarang tidak bisa menembus tembok konstantinopel maka apa yang harus kita lakukan? kita tidak menembus konstantinopel karena ada rantai raksasa yang menghalangi antara kita dan teluk tanduk. Apabila kita tidak bisa melalui rantai ini, maka selama itu pula pasukan kita akan tertahan dan pasukan kita tak dapat menembus tembok konstantinopel. Maka apa yang kalian lakukan? “
Maka pasukannya menjawab
      “Kami melakukan semua yang bisa kami lakukan wahai Sultan, kami mencoba memutus rantai-rantai, kami mencoba utnuk melepaskan daripada pegangannya namun tidak satupun cara yang kami buat telah berhasil selain mengakibatkan korban yang besar pada kami”
Maka Sultan Muhammad Al-Fatih mengatakan pada mereka
      “seandainya kita tidak bisa melewatinya maka kita akan melaluinya dengan cara yang lain, kita punya kapal, kapal kita ini akan coba kita labuhkan diatas bukit galata, setelah itu kita labuhkan di pantai galata, maka biarlah kita melalui kapal-kapal kita diatas dataran bukit galata, setelah itu kita kembalikan lagi kelaut, begitu semua telah terjadi, begitu mudah pasukan kita menyerang melalui selat tanduk.”
Maka ini menjadi sebuah keputusan yang keputusan ini menjadi sebuah sejarah, sebuah keputusan sebelumnya. Kemudian pasukan bertanya
          “wahai Sultan, apakah engkau lupa bahwa ini adalah sebuah bukit?”
Maka Sultan berkata
      “iya, saya tahu itu sebuah bukit, namun ketika engkau tidak dapat melalui itu dan tidak menyangka akan melalui itu, tidak pula satupun orang konstantinopel”
Keesokan harinya 72 kapal pindah, dari selat fosforus ke selat tanduk melalui bukit dalam waktu 1 malam. Sebuah keajaiban strategi perang yang tidak pernah terbayangkan pada sebelumnya. 22 April 1453 seluruh penduduk konstantinopel merasa kaget akan ‘takbir’ dari atas bukit galata, mereka berlari kearah menara yang paling tinggi, menaiki menara itu kemudian melihat kearah bukit galata, yang mereka saksikan pada saat itu adalah sebuah bendera `laailaahaillallah muhammadurrasulullah’ berkibar dengan megah diatas bukit galata. Ketika mereka menyaksikan kearah bawah, yang mereka saksikan adalah sebuah pemandangan yang merenggut seluruh nyali mereka. Satu per satu kapal berbaris diatas bukit galata, satu per satu turun kedalam perairan mereka. Mereka berkata pada yang lain berharap ini semua adalah sebuah mimpi namun mereka tidak bisa keluar dari mimpi buruk mereka pada saat itu mereka mengatakan konstantinopel ‘is over’. Peperangan masih dilanjutkan dari tanggal 20 April 1453 hingga tanggal 27 Mei 1453, namun kaum muslimin terus mengeluarkan serangan serangan mereka. Seluruh tipu daya dilakukan, segala macam inovasi perang diciptakan dan dilakukan, maka pada tanggal 27 Mei 1453 Sultan merasa bahwa serangan ini sudah akan berhasil. Maka dia berkata kepada seluruh pasukannya
      “berhenti berperang, pada tanggal ini saya ingin kalian berhenti semuanya dari berperang dan padaesok hari berpuasalah memintalah kepada Allah, khusyu’ lah dalam membaca Al-Qur’an, minta pertolongan hanya kepada Allah, karena yang bisa memenangkan kita hanyalah Allah swt. “
Maka pada tanggal 28 Mei 1453 seluruh pasukan diliputi oleh suasana syahdu, berpuasa, melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, mensucikan jiwa mereka, mengharapkan bantuan Allah pada esok harinya. Dan pada waktu berbuka puasa, mereka berbuka dengan sangat khusyu’ melanjutkan ibadah-ibadah nafilah, hingga siang sampai malam hari mereka menyibukkan dirinya untuk beribadah kepada Allah. Pada pukul 1 dini hari, tanggal 29 Mei 1453 Sultan mengumpulkan mereka semua kemudian berkhotbah pada mereka, dengan sebuah khotbah yang sampai sekarang masih kita kenal, sebuah khotbah yang masih diingat oleh para kaum muslimin.
Seandainya penaklukan konstantinopel sukses, maka sabda Rasul telah menjadi kenyataan, dan salah satu mu’jizatnya telah terbukti. Maka kita akan mendapatkan apa yang telah menjadi janji yang didapat disini yaitu kemuliaan dan penghargaan. Untuk itu, sampaikan pada setiap pasukan bahwa kemenangan besar yang kita capai akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Oleh karena itu, jangan sampai ada satu pun diantara kamu muslimin yang melanggra syari’at Islam yang mulia, karena Al-Fatih sadar betul bahwa kemenangan mereka bukan diakibatkan oleh kekuatan dan strategi perang mereka, tapi oleh izin dan pertolongan Allah swt. Dan pada saat itu pula seluruh pasukan dikeranhkan, seluruh pasukan diperintahkan untuk menyerbu tembok. Pasukan-pasukan pemanah dikerahkan, memberikan serangan yang terakhir, seluruh pasukan mengeluarkan kekuatan mereka dan sebelum kemudian matahri bersinar dari sebelah timur semua telah selesai.
Muhammad Al-Fatih masuk ke kota konstantinopel, dan mengucapkan
alhamdulillah’ semoga Allah merahmati para syuhada, memberikan kemuliaan kepada mujahidin, serta kebanggan dan syukur untuk rakyatku.”

Itulah peperang yang dilaksanakan selama 54 hari perjuangan. Dan peperangan ini adalah suatu pembuktian janji Rasul yang baru terbukti 825 tahun kemudian, setelah rasul bersabda.

Berkata Abdullah bin Amru bin Ash : “bahwa ketika kami duduk disekeliling Rasulullah utnuk menulis, lalu Rasulullah ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?. Maka Rasulullah menjawab ‘Kota Heraklius terlebih dahulu’, yakni ‘Konstantinopel” (HR. Ahmad.)

Dan Rasul juga bersabda :
    “Sungguh, konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya”  (HR.Ahmad)

Dengan begitu, itu tandanya Muhammad II mendapatkan gelar ‘Al-Fatih’ yang artinya ‘Sang Penakluk’, dan ia adalah sebaik-baiknya pemimpin serta pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan.

Itulah dari sedikit cuplikan isi dari buku ini, menurut saya buku ini memiliki kelebihan dari segi bahasa, bahasanya sangat mudah dipahami dan familiar. Selain itu pengorganisasian buku atau sistematika perbab runtut sesuai apa yang telah terjadi, isi nya menceritakan sejarahnya hingga detil, dan juga disetiap halaman terdapat gambar-gambar yang menjelaskan dan mengilustrasikan bagaimana kejadian saat itu.  Dan saya belum menemukan kelemahan didalam buku ini, hanya perwajahannya buku pada bagian sisi belakang, huruf penjelas buku terlalu sulit untuk dibaca.
Buku ini bagus, sangat layak dan menyenangkan untuk dibaca, agar pengetahuan tentang sejarah Islam lebih tergali lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright© All Rights Reserved maharaniie.blogspot.com