“Apabila
ada orang yang mencaci maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu,
janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya,
karena pahala untuk kamu dan kecelakaan untuk dia” (HR.Ad-Dailami)
Penjelasan : Rasulullah SAW telah menganjurkan jika
ada orang yang mencaci maki kita, lebih baik kita diam dan tak perlu membalas
mencaci, karena pahala untuk kita dan dosa untuk dia. Jika kita balas mencaci,
maka tak ada bedanya kita dengan mereka (orang yang mencaci) sama-sama mendapat
dosa.
“Barang
siapa mengintai-intai keburukan saudaranya semuslim maka Allah akan
mengintai-intai keburukannya. Barang siapa diintai keburukannya oleh Allah maka
Allah akan membongkarnya walaupun dia melakukan itu di dalam rumahnya.” (HR.
Ahmad)
Penjelasan: pada hadist diatas telah dijelaskan
bahwa jika kita mengintai dan memata-matai serta mecari-cari aib/keburukan
saudara semuslim, maka Allah akan mengintai keburukan kita dan walaupun saat
kita melakukan keburukan tak diketahui orang lain, tetapi Allah akan
membongkarnya dan membuat semuanya tahu. naudzubilllah
Alangkah
baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak
mengurusi aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan: terkadang kuman ditengah samudra lebih
terlihat daripada gajah dipelupuk mata. Dan terkadang aib saudara semuslim
lainnya lebih diungkit-ungkit daripada aibnya sendiri. Dan pada hadist diatas,
instropeksi untuk memperbaiki diri adalah lebih baik daripada mengurus aib
orang lain.
“Seorang
mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia
segera memperbaikinya.” (HR. Bukhari)
Penjelasan: jika kita melihat aib yang dimiliki
muslim lain, kita lekas instropeksi pada diri kita sendiri dan segera
memperbaiki.
“Bila
seorang dari kamu sedang marah, hendaklah diam.” (HR. Ahmad)
Penjelasan: rasul menganjurkan untuk diam dan selalu
berdzikir saat kita marah. Karena pada saat
marah, itu adalah jalan masuk untuk setan menguasai hati dan jalan pikiran
manusia. Jika kita tak dapat mengontrol emosi, hanya rasa malu yang kita dapat
saat permasalahan telah usai.
“Barang
siapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, didzalimi lalu memaafkan dan
menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan tergolong
orang-orang yang memperoleh hidayah” (HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan: bersabar dan tak mengeluh ketika diuji
Allah, bersyukur karena telah mengenggam apa yang kita miliki saat ini, selalu
memaafkan kesalahan orang lain,dan mohon ampun ketika telah berbuat keburukan.
Semoga kita tergolong orang-orang yang percaya akan pertolongan Allah.
***
~Maharani Salsabila~