photo LeelouBlogsfreesocialiconsTwitterblue_zpsa9199c13.png photo LeelouBlogsfreeiconsblogger_zps5976624c.png photo LeelouBlogsfreesocialiconsFacebookblue_zpsf905fc68.png photo LeelouBlogsfreeiconsInstagram_zps034d4c84.png

change language

Sabtu, 08 Desember 2012

aShabiyah?


Assalamu’alaikum wr.wb
Ukhtiii.. Cerita-cerita yuk!  << *eh dateng2 ngajakin cerita --“

Bismillah!

Gini ukhti, suatu hari tuh ada remaja muslimah (sebut saja salsa)  yang sedang bercakap-cakap dengan ustadzah nya (sebut saja sri), si ustadzah memulai pembicaraan
            “ minggu depan yang mengajar ngaji ustadzahnya ganti ya, bukan saya lagi”

Seketika salsa bingung ukh terus salsa mengatakan
            “yah, ust, kok diganti? Enak ust aja yang ngajar”

Lalu ukh, seketika pula ustadzah langsung menegur salsa
            “salsa ndak boleh begitu, saya dan ustadzah lain sama-sama berdakwah, dan termasuk kamu juga kan pendakwah, ndak boleh memilih-milih siapa yang bicara. Tapi lihatlah dulu apa yang dibicarakan. Jika sama-sama mengaji serta menggali pengetahuan tentang hukum-hukum Allah, mengapa tidak? Semua sama saja salsa, ndak boleh pilih-pilih ya J

            “iya ustadzah.” Setelah berkata sesingkat itu  Salsa mulai terdiam ukh, dan merenungkan perkataan ustadzahnya,

            “dan ingat kalau kita ndak boleh memiliki perasaan paling benar sendiri atau ashabiyah, bahaya itu.” Sambung ustadzah lagi ukh

            “maksudnya bahaya ashabiyah gimana ust?” tanya salsa

            “ya jelas bahaya, nanti efeknya kamu ndak mau menerima suatu informasi selain dari ustadzah atau diri kamu sendiri. Dan kamu menganggap kalau informasi selain dari ustadzah kamu berarti itu salah. Nah jangan sampai kamu memiliki sifat seperti itu, karena kebenaran hanya milik Allah swt. dan kita berusaha mencari dan mempelajari kebenaran-Nya serta Rasul-Nya. Jadi intinya jangan melihat yang bicara, tetapi lihat lah apa isi dari pembicaraan tersebut. Terdapat kebenaran dan hukum2 Allah atau tidak. Salsa harus pintar-pintar menelaah nya.  okay? J

Salsa tersenyum lebar, menandakan ia puas dengan pernyataan ustdzahnya
            “okay ustadzah, terimakasih. Selalu ingatkan saya ya ust, semoga kita tetap istiqomah J


*****

Dari sini kita bisa ambil pelajaran ya ukhti...

©       Jangan pernah memandang siapa yang bicara, tapi lihat dan telaah lah apa yang dibicarakan. Bermutu atau tidak, memuat unsur2 bertujuan untuk menggali dan belajar Islam atau tidak.  Dan berdakwah itu tak pernah pandang bulu, siapa saja bisa, bahkan wajib !
Rasul bersabda : “Demi zat yang menguasai diriku, haruslah kamu menegakkan kepada kebaikan dan haruslah kamu mencegah perbuatan yang mungkar, atau Allah akan menurunkan siksa kepada mu, kemudian kamu berdo’a kepada-Nya dimana Allah tidak akan mengabulkan permohonanmu (HR. Tirmidzi)

Ingat ukhti, disitu terdapat kata HARUS, jadi artinyaaa ...... *diisi sendiri ya J

©       Jangan pernah merasa paling benar (ashabiyah). Seolah-olah kalau mendapat informasi dari orang lain langsung menjudge kalau itu salah.jangan yaa ukhti , harus ditelaah dulu, mencari bukti dan fakta yang sebenar-benarnya. Jangan ditelan mentah-mentah J
“barang siapa berperang dibawah panji kesesatan, (yaitu) ia marah karena ashabiyah atau mengajak kepada ashabiyah atau menolong karena ashabiyah lalu ia terbunuh, maka matinya jahilliyah.” (HR. Muslim dan Nasai)
Itu lah cerita yang bisa saya ceritakan sore ini ukhti, hehe.
Oke ukhti sekian dari aku nya. Afwan ya kalau ada salah kata... J

Wassalamu’alaikum wr.wb

© maharani r. salsabila 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright© All Rights Reserved maharaniie.blogspot.com